Pelinggih Lingga Ulun Danu yang berwujud Meru bertumpang tiga. Foto: Indonesiakaya.com |
Bedugul adalah kawasan dataran tinggi di sisi paling utara dari Kabupaten Tabanan yang menjadi pusat pariwisata Bali. Daerah ini dikenal memiliki udara yang sejuk, areal persawahan berundak, serta tiga danau besar; yaitu Beratan, Buyan, dan Tamblingan.
Masing-masing danau ini berperan vital bagi kehidupan masyarakat sehingga memiliki posisi penting secara spiritual sesuai ajaran Hindu yang dianut masyarakat Bali. Karena itulah, di masing-masing danau ini, berdiri pura khusus yang disebut Pura Ulun Danu. Salah satu di antara tiga pura yang dianggap memiliki arti paling penting serta sejarah panjang adalah Pura Ulun Danu Beratan.
Baca juga: Gunung Rinjani: Atap Lombok dengan Eksotisme Tiada Batas
Secara harfiah, “pura ulun danu” berarti di pura di atas danau dan dapat dijabarkan sebagai pura yang didirikan sebagai tempat pemujaan terhadap Sang Hyang Widhi Wasa dan dewa-dewa pemelihara suatu danau.
Panorama di sekitar danau Beratan yang ada di sekitar area wisata Bedugul. Foto: indonesiakaya.com |
Beberapa lontar menyebutkan Pura Ulun Danu Beratan menjadi tempat pemujaan kepada Sang Hyang Widhi dalam prabawanya sebagai Dewa Kemakmuran. Pura ini juga berfungsi sebagai tempat pemujaan dewi yang bersemayam di Danau Beratan, yaitu Dewi Laksmi – yang merupakan dewi kesuburan dan keindahan.
Selain itu, keberadaan Danau Beratan sebagai sumber air bagi irigasi pertanian untuk areal sekitar membuatnya menyandang status Pura Kahyangan Jagat, yaitu pura umum tempat persembahyangan umat Hindu dari lintas daerah, golongan, dan profesi.
Fungsi Pura Ulun Danu sebagai tempat pemujaan diwujudkan dengan keberadaan beberapa bangunan pemujaan/pelinggih. Di antara pelinggih tersebut, terdapat dua bangunan – yaitu Palebahan Pura Tengahing Segara dan Palebahan Palinggih Lingga Petak/Ulun Danu yang posisinya menjorok ke tengah danau.
Baca juga: Surga di Bawah Laut Ada di Raja Ampat
Posisi yang unik dari kedua bangunan suci ini jarang ditemui di pura ulun danu yang didirikan di danau-danau lainnya di Bali. Hal ini membuat kedua bangunan suci di tengah Danau Beratan ini tidak saja memiliki nilai secara spiritual tetapi juga nilai keindahan yang tinggi.
Selain berfungsi sebagai tempat peribadatan bagi umat Hindu dari banyak daerah di sekitarnya, Pura Ulun Danu Beratan memang telah menjadi pusat daya tarik bagi pariwisata di Bedugul. Daya tarik utama dari kompleks pura ini tak lain adalah Pelinggih Telengin Segara yang berwujud meru bertumpang 11 dan Pelinggih Lingga Ulun Danu yang berwujud meru bertumpang tiga.
Posisi serta latar panorama alam yang mengelilingi kedua bangunan suci ini membuatnya memiliki nilai estetika tinggi untuk diabadikan. Hal inilah yang mendorong pemerintah setempat untuk mengabadikan daya tarik wisata Bedugul ini dalam uang pecahan lima puluh ribu rupiah.
0 Komentar