|
Aksi boikot yang dilakukan umat muslim merespon statemen Presiden Perancis. Foto: katadata.com |
Belum lama ini, Presiden Perancis Emmanuel Macron mengeluarkan statement yang sangat kontroversial. Melalui statement tersebut, Emmanuel Macron dianggap sudah menghina agama Islam. Selain itu, Emmanuel Macron juga mengizinkan majalah Charlie Hebdo yang menerbitkan karikatur Nabi Muhammad. Hal ini tentu menuai banyak reaksi dari umat muslim, bahkan menjadi headline di berbagai media masa seluruh dunia. Lalu banyak banyak orang mulai penasaran tentang nama Nabi Muhammad.
Mengenai hal ini, visualisasi Nabi Muhammad dengan bentuk dan rupa bagus pun tidak patut. Sebab Nabi Muhammad bukan hanya baik perawakannya, namun tingkah lakunya pun sangat mulia. Hingga sukar untuk divisualisasikan. Beliau adalah lakon utama dari wahyu yang diskenariokan, atau dalam sebuah hadis beliau juga disebut al-Quran berjalan.
Sebagian kecil dari manusia telah merendahkan Nabi Muhammad melalui karikatur tersebut. Entah apa yang melatarbelakanginya, namun yang pasti harumnya wahyu Islam telah merambat ke seantero dunia. Bukan hanya Prancis.
Dilansir dari (DW) Deutsche Welle news, "Persentase populasi Muslim di Eropa akan meningkat lebih dari dua kali lipat sampai 2050. Demikian hasil studi yang dilakukan Pew Research Center di 30 negara Eropa."
Hal ini terjadi dengan berbagai faktor. Salah satu data antara tahun 2010 dan 2016, menunjukkan bahwa ada 7 juta orang dari semua latar belakang agama tiba di Eropa sebagai migran reguler. Lebih dari setengah (3,7 juta) adalah Muslim.
Melihat fenomena ini dari kacamata kemajemukan, pihak yang membuat karikatur ini seperti setitik kegelapan yang berusaha mengambil simpati dunia untuk meredupkan cahaya Islam. Cahaya yang amat terang menjadi atom kebahagiaan dan sangat dibutuhkan tiap-tiap jiwa.
Allah berfirman:
يُرِيْدُوْنَ لِيُطْفِئُوْا نُوْرَ اللهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللهُ مُتِمُّ نُوْرِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَفِرُوْنَ
Mereka (orang-orang kafir) senantiasa, terus-menerus, tak akan pernah berhenti untuk memadamkan cahaya Allah dengan mulut-mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya. Walau orang-orang kafir membencinya". [As-Shaf: 8]
Imam Al-Qurthubi menjelaskan perihal cahaya Allah itu ada 5 pendapat: yaitu Allah, agama Islam, Nabi Muhammad, Hujjah dan dalil-dalil Allah, dan sepeti permisalan, orang kafir hendak memadamkan cahaya Matahari dengan mulut mereka, dan hal itu mustahil.
Mereka membuat narasi untuk menghinakan Nabi Muhammad dengan berbagai cara mereka dan narasi negatif mereka. Beginilah yang dilakukan oleh orang kafir terdahulu. Imam Ath-Thabi menjelaskan perihal (dengan mulut-mulut mereka), “yakni dengan perkataan-perkataan mereka, bahwa Muhammad adalah penyihir.”
Manusia sempurna yang namanya Allah harumkan bersamaan dengan namaNya. Nama Nabi Muhammda ikut terkumandangkan oleh azan yang dilakukan umat Muslim dan akan terus menggema diseluruh bagian bumi.
Tiap kali ada dua kalimat syahadat terucap, namanya pun ikut terucap. Dalam sholat terucap, dalam Qur'an tertulis, dan dalam sholawat yang bukan hanya oleh manusia, tapi oleh Tuhan manusia dan para malaikat pun selalu terucap.
Ialah sosok kancing pengait rantai kenabian. Pemimpin para nabi dan rasul. Saksi akan berjalannya roda kehidupan hingga ending berakhirnya dunia.
Cita-cita luhurnya adalah save all human kepada jalan Islam. Melampaui semua misi tauhid seluruh Nabi sebelumnya. Ending kehidupan dunia ini dibawah ruang masa tugasnya.
Jasad manusia sempurna itu memang sudah tak nampak oleh umatnya. Tapi inilah saatnya untuk melihat dari sudut alam transit. Sebab sudah berikan panutan dan mendaratkan wahyu dengan mulus ke bumi. Dan sudah terarsipkan dengan aman, baik tersirat maupun tersurat.
Nama lakon yang Allah tetapkan bukan sekadar nama. Melainkan sudah menjadi proteksi atas segala roasting yang menjadi tak guna. Syaikh Ibrahim bin Ismail menjelasakan dalam (syarah ta’limul muta’allim):
“Aminah, ibu Nabi yang telah memberikannya nama (Muhammad) dengan isyarat ilahi.”
Melalui lisan Nabi asal-usul namanya ia ceritakan:
اسْمِيْ مُحَمَّدُ الَّذِيْ سَمَّانِيْ أَهْلِيْ
“Namaku adalah Muhammad yang telah diberikan oleh keluargaku.”
Tsauban budak Rasulullah telah meriwayatkan:
أَنَّ آمِنَةَ لَمَّا حَمَلَتْ بِالنَّبِي أُتِيَتْ فَقِيْلَ حَمَلْتِ بِسَيِّدِ هَذِهِ الْأُمَّةِ فَإِذَا وَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ فَقُوْلِيْ أُعِيْذُهُ بِالْوَاحِدْ مِنْ شَرِّ كُلِّ حَاسِدٍ ثُمَّ سَمِّيْهِ مُحَمَّدًا فَلَمَّا وَضَعَتْهُ سَمَّتْهُ مُحَمَّدًا.
“Sesungguhnya Aminah ketika mengandung Nabi, ia didatangi (seseorang) yang berkata, “Kamu telah mengandung tuannya umat ini. Kelak ketika ia telah berada di bumi katakanlah, ‘Aku memintakan perlindungan dengan yang Maha Esa pada dirinya dari segela keburukan orang yang dengki.’ Kemudian berilah nama, ‘Muhammad!’” Maka ketika (Aminah) melahirkannya, maka ia memberi nama, “Muhammad.”
Selang berjalannya waktu banyak sekali orang menggunakan nama Muhammad. Mengutip dari CNN, "Pada 2010 dari 4.500 nama anak laki-laki, Muhammad-lah nama yang paling populer di Eropa. Setelah nama Muhammad, nama bayi yang populer berturut turut yakni Jack, Thomas, Charles, Harry, William, dan Daniel.
Bahkan dilansir The Independent (20/09/17), Badan Statistik Inggris melaporkan, pada 2016 nama “Muhammad” telah menggeser nama “William” dalam daftar 10 nama anak laki-laki paling populer di Inggris dan Wales. Tahun 2016, terdapat sekitar 3.908 anak lelaki bernama Muhammad di negara ratu Elizabeth.
Maulid nabi yang serentak dilaksanakan oleh dunia, 12 rabiul awal kemarin. Telah mengembalikan ingatan jalan kehidupan muslim untuk menguatkan jati diri, bertawasul, dan menggelorakan perjuangan dalam jiwa mukmin. Demikian yang dilakukan oleh Shalahuddin Al Ayyubi hingga bisa menaklukkan Baitul Maqdis.
Kekuatan adalah taring yang tajam dan cakar runcing yang dimiliki agama ini. Sebab ada harga yang harus dibayar untuk pihak yang hendak menginjak-injak. Ada perlawanan untuk pihak yang menghina dan merendahkan. Dengan cara apapun bila yang dicintai dihina pasti yang mengidolakan bereaksi. Dan reaksi itu hanya timbul ketika debu disebarkan di dunia, hingga spontan orang yang sehat akan bersin. Begitulah gambar fenomena akhir-akhir ini.
Titik hitam tadi diserang oleh sorotan cahaya seluruh dunia. Hingga titik hitam itu terbongkar kelemahan dan niat busuknya. Menghina Nabi Muhammad di masa disrupsi seperti saat ini, hanya menambah dinamika konflik agama yang terjadi. sebab, informasi akan tersebar dengan cepat sehingga menuai banyak respon massal.
Peristiwa ini, secara tidak sadar telah menaikkan nama Nabi Muhammad sekaligus menjadi jawaban banyak pihak kenapa makin banyak orang yang bernama Muhammad?
Muhammad Namanya
Nama itu ciri khas.
Sehingga terkategori ma'rifat.
Sebab ada sesuatu yang tersimpan.
Sebuah keistimewaan pada tiap insan.
Nama bukan sekadar kata.
Tapi membawa ma'na dan harapan
Melalui kedua orangtua
Pencetus kehadiran sang buah hati
Teriakan bayi pertama kali ke Dunia.
Kemudian dilantunkan adzan di telinganya
Menguatkan kembali dua kalimat suci
Sedari masa yaumul mitsaq
Hingga tujuh hari berlalu.
Dua ekor domba bertanduk disembelih.
Aqiqah untuk putra gagah.
Syukur telah diberi amanah, permata indah.
Sekaligus berkumpul sanak famili.
Kegembiraan merambat luas
Hingga sebuah nama terucap
Ayahnya berkata, ini anakku "Muhammad Milhan."
(Solokuro, 23 Okt 2020)
Refrensi:
Syaikh Ibrahim bin Ismail, Syarh Ta’limul Muta’allim, (Maktabah Imaratullah: Surabaya) hal: 3.
Imam al-Qurthubi, al-Jami’ li Ahkamil Quran, (Darul Alam al-Kutub: Riyadh) juz: 18, hal: 85
Imam ath-Thabari, Jami’ul Bayan fi Tafsiril Quran, (muassasah ar-Risalah) jilid: 23, hal: 360
0 Komentar