Prosesi pengibaran bendera di salah satu puncak gunung menjadi kegiatan yang banyak digemari belakangan. Foto: Tribunnews.com |
Momentum Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus kerap
diperingati dengan beragam kegiatan unik, termasuk upacara di tempat ekstrem.
Salah satu lokasi favorit untuk merayakan upacara tersebut adalah puncak
gunung.
Tiap tahun, sejumlah puncak gunung di Nusantara lazim didaki
untuk peringatan 17-an. Mereka yang mendaki bukan cuma pendaki kawakan, tapi
juga pemula. Dalam kondisi jalur pendakian yang ramai, ada beberapa tips yang
sebaiknya diperhatikan. Tips ini bisa menjadi acuan untuk kalian yang memang
berencana untuk memperingati hari kemerdekaan di puncak gunung agar bebas
hambatan dan sesuai dengan harapan.
Kondisi fisik standar ganda
Pendakian merupakan salah satu olahraga yang sangat membutuhkan
fisik prima. Tetapi, kondisi fisik untuk mendaki gunung menjelang 17 Agustus memang
kudu lebih kuat. Sebab, kondisi jalur pendakian akan ramai dan umumnya pendaki
mengejar waktu untuk menggelar upacara bersama.
Baca Juga: Beberapa Hal Yang Wajib Dipersiapkan Untuk Mendaki Gunung
Nah untuk itu, anda harus benar-benar memperhatikan kondisi
fisik sebelum memastikan untuk ikut melakukan pendakian agustusan. Fisik harus
sehat dan keadaan mental pun harus kuat. Karena, mendaki bukan hanya soal fisik
yang tahan banting, namun juga mengenai kesabaran dan kegigihan mental
menghadapi panjang dan melelahkannya jalur pendakian.
Selain itu, dimanapun kita harus terus menjaga sikap dan
etika.
Perbekalan pribadi yang ringkas agar tak merepotkan
Masing-masing pendaki harus menyiapkan perlengkapan pribadinya,
seperti air mineral dan ransum. Namun perbekalan itu sebaiknya dikemas
sepraktis mungkin agar mudah dibawa dan tidak merepotkan. Pada prinsipnya,
packing perlengkapan harus ‘minimum weight, maximum utility’. Jadi tak perlu
banyak membawa barang, tetapi harus mencukupi kebutuhan.
Pakaian hangat yang tepat
Agustus ini rasa-rasanya menjadi waktu terdingin sepanjang
tahun di Indonesia. Sejumlah embun di gunung ditemukan membeku. Maka dari itu, pendaki
wajib membawa perlengkapan atau pakaian hangat yang tepat, hangat, dan mudah
dikemas. Misalnya jaket windstop/waterproof.
Baca Juga: Rawat Peralatan Travelling mu Mumpung Sedang #DiRumahAja
Hal ini tentu untuk menjaga tubuh agar tetap hangat dan
terhindar dari hipotermia.
Perbekalan yang tidak jadi sampah
Pendakian secara massal yang dilakukan saat 17 Agustus
menyimpan resiko pencemaran yang sangat besar. Maka, sebisa mungkin pendaki
membawa perbekalan yang tidak berpotensi menjadi sampah. Misalnya
meminimalisasi makanan dengan bungkus plastik atau makanan instan. Lagi pula,
makanan instan tidak cukup memberi energi untuk tubuh bekerja ekstra.
Prosesi pengibaran bendera di Gunung Semeru. Foto: Bisniswisata.co |
Jadi, jika pendaki mampu mengurangi penggunaan perbekalan
yang berpotensi menjadi sampah ini, paling tidak resiko pencemaran dapat
diminimalisir dan ditekan.
Persiapan administrasi
Mendaki gunung kini tak bisa mendadak. Seluruh jalur
pendakian memiliki proses administrasi pendaftaran untuk menertibkan dan
menjaga kecelakaan yang tak diinginkan. Apalagi saat momentum tertentu seperti
17 Agustus. Maka itu, pendaki kudu mendaftarkan administrasi dari jauh-jauh
hari sebelumnya. Karena banyak sekali pendaki yang ingin merayakan agustusan
digunung dan kuota pendakian dibatasi.
Baca Juga: Ingin Mendaki Saat Musim Hujan, Pastikan Kamu Melakukan Ini
Memastikan tempat, jadwal, dan kegiatan berlangsung
Sebelum memutuskan untuk melakukan pendakian, ada hal-hal
mendasar yang harus dipastikan. Pendaki harus benar-benar memastikan jadwal
upacara. Pastikan dapat rundown acara dan lokasi pasti kegiatan akan
berlangsung. Usahakan pendaki juga datang 1 atau 2 hari lebih awal dari waktu
upacara. Sehingga bisa memilih dan mendirikan tenda dengan lokasi yang
strategis serta menghindari antri di jalur pendakian.
0 Komentar