Menyaksikan Tarian Lumba-Lumba di Laut Kiluan, Lampung

pengamatan kawanan lumba-lumba biasanya dilakukan pukul 06.00 WIB. Foto Indonesia Kaya

Menyaksikan lumba-lumba memang menjadi kesempatan yang sangat langka, apalagi melihatnya langsung di habitat aslinya. Tentu sangat menyenangkan. Nah, bila anda belum pernah menyaksikan lumba-lumba secara langsung, kesempatan ini bisa kita dapatkan di Teluk Kiluan, Lampung.

Teluk Kiluan merupakan destinasi ekowisata yang menawarkan pengalaman seru dengan melihat langsung kawanan lumba-lumba. Lumba-lumba yang bergerak dengan kawanan muncul dan terus melompat secara bergantian dibawah sinar matahari. Pemandangan ini seolah menunjukkan bahwa mereka sedang menari bersama, merayakan kebebasan di habitatnya.

Selain lumba-lumba hidung botol, disana juga menjadi habitat lumba-lumba paruh panjang. Foto: Indonesia kaya

Teluk Kiluan memang menjadi salah satu habitat alami mamalia laut yang dikenal sangat cerdas itu. kawanan lumba-lumba di Selatan Sumatera ini digadang sebagai habitat terberas di Asia Tenggara. Disana hidup dua jenis spesies lumba-lumba, yaitu lumba-lumba hidung botol (tursiops truncatus) dan lumba-lumba paruh panjang (stenella longirostris).

Lokasi teluk kiluan relatif jauh dari ibu kota Bandar Lampung. kita harus menempuh perjalanan darat sekitar 7 jam perjalanan. Karena jauh, perjalanan sebaiknya dilakukan sejak pagi hari untuk menghindari rute yang sulit di malam hari.

Sesampainya di Kiluan, kita dapat menyewa homestay yang banyak tersedia di sekitar lokasi untuk beristirahat menyiapkan fisik dan segala sesuatu untuk menyaksikan lumba-lumba keesokan harinya.

Setelah terlebih dahulu menyewa perahu nelayan sekitar. Persiapan pengamatan dilakukan dini hari. Biasanya rombongan wisata akan berangkat menuju spot habitat lumba-lumba di laut kiuan sekitar pukul 05.30-06.00 WIB menggunakan perahu motor ganda dengan kapasitas 5 orang.

Kawanan lumba-lumba hidung botol yang menari di permukaan laut Kiluan. Foto: Indonesia Kaya

Perjalanan membelah laut dengan perahu nelayan memakan waktu 20 hingga 30 menit dari garis pantai. Sesampainya di spot pengamatan, semua penumpang harus berbagi pandangan sekeliling laut untuk mencari dimana koloni lumba-lumba itu muncul. Hal ini karena kita tak bisa menebak dimana kira-kira kawanan itu akan muncul.

Mereka bisa muncul dekat dengan perahu yang kita tumpangi, juga bisa muncul sedikit jauh dari perahu. Yang jelas kemunculan mereka tidak dapat diprediksi dan selalu tiba-tiba.

Kerennya, para lumba-lumba hanya akan menari sangat singkat. Mungkin hanya beberapa menit. Namun, terkadang ada kemungkinan bahwa kawanan tersebut tak muncul di permukaan. Karena itulah pengalaman melihat secara langsung bagaimana kawanan mamalia laut itu di habitat aslinya merupakan pengalaman yang luar biasa.

Posting Komentar

0 Komentar