Tari Saman merupakan tarian yang gerakan dasarnya adalah tepukan. Foto: Indonesiakaya.com |
Tari Saman adalah tari tradisional yang berasal dari Suku Gayo, Aceh. Karena keunikannya, tari ini sangat terkenal hingga ke mancanegara.
Tarian ini selalu berhasil menarik perhatian. Tari Saman memiliki filosofi dan makna yang sangat dalam. Gerakan-gerakannya yang rancak dan teratur mengikuti irama musik yang harmonis membuat siapa pun yang menyaksikannya selalu dibuat berdecak kagum. Inilah tari saman, tari kebanggaan masyarakat Nanggroe Aceh Darussalam.
Sampai saat ini, Tari Saman masih menjadi tarian yang eksis. Tarian ini juga biasa ditampilkan pada kegiatan-kegiatan besar seperti Asian Games dan kegiatan lainnya.
Filosofi dan Makna Tari Saman
Tari saman memiliki keunikan tersendiri. Kekompakan para penari yang melakukan gerakan-gerakan menakjubkan membuat tarian ini terlihat begitu menghentak dan menimbulkan suasana penuh energi.
masa lalu, Tari Saman hanya dibawakan dalam hari besar seperti Maulid Nabi. Foto: Indonesiakaya.com |
Ada dua unsur gerak yang menjadi dasar dalam tari saman, tepuk tangan dan tepuk dada. Tari yang berasal dari daerah Gayo ini termasuk salah satu tarian yang unik. Selain menampilkan gerak tepuk tangan, ada juga gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang, kirep, lingang, dan surang-saring (semua nama gerakan dalam bahasa Gayo).
Baca juga: Mengenal Upacara Ngaben di Bali
Nama tari saman diambil dari nama seorang ulama Aceh bernama Syekh Saman yang menciptakan tarian ini. Tari ini diciptakan pada sekitar abad XIV Masehi. Dahulu, tarian ini hanya berupa permainan rakyat bernama “pok ane”.
saat ini, Tari Saman sudah tergolong menjai tarian hiburan. Foto: Indonesiakaya.com |
Saat itu, Tari saman sempat dijadikan sebagai salah satu media untuk berdakwah. Seiring perjalanan waktu, ada penambahan berupa iringan syair yang berisi puji-pujian kepada Tuhan yang diiringi tepukan tangan para penari.
Pada awalnya, tari saman hanya ditampilkan pada acara-acara tertentu seperti saat Maulid Nabi Muhamad SAW. Tapi dalam perkembangannya, tari saman kini bisa digolongkan sebagai salah satu tari hiburan.
Tari Saman diciptakan sekitar abad XIV di wilayah Gayo. Foto: Indonesiakaya.com |
Tari ini sekarang ditampilkan pada setiap kesempatan yang sifatnya kegembiraan, seperti pesta pernikahan atau perayaan lainnya, dan tidak lagi terikat dengan peristiwa atau upacara tertentu.
Tari saman biasanya tampil dengan panduan seorang pemimpin yang lazimnya disebut “syekh”. Para penari saman dan “syekh” harus bisa bekerja sama dengan baik agar tercipta gerakan yang selalu kompak dan harmonis.
Sejarah Tari Saman
Tari Saman pertama kali diperkenalkan oleh Syekh Muhammad Saman pada tahun 1700an sebagai permainan rakyat. Antusiasme masyarakat Gayo pada saat itu menjadikan Syekh Saman menyelipkan syiar-syiar agama Islam sebagai bentuk pujian kepada Allah SWT.
Saat Aceh berperang, Syekh Saman kembali menambahkan syiar tertentu untuk menumbuhkan semangat perjuangan rakyat Aceh. Lalu dalam perkembangannya, pengaruh Tari Saman semakin kuat dalam kegiatan akbar Pekan Budaya Aceh ke 2 pada tahun 1972. Setelah gelaran tersebut, Tari Saman menjadi populer dan mulai diperhitungkan baik secara nasional ataupun internasional.
Gerakan Tari Saman
Walaupun terlihat sederhana, namun tarian ini memiliki gerak yang sulit. Apalagi, saat melakukan tarian ini kita harus benar-benar menyatukan gerakan agar tercipta harmoni yang unik.
Gerakan Tari Saman memiliki dua unsur gerakan utama yaitu gerak tepuk tangan dan dada. secara umum, gerakan tersebut dibagi menjadi berbagai gerak seperti gerak guncang, kiep, linggang, dan surang-surang.
Selain itu, gerakan tari saman juga memiliki gerak tangan yang lebih dominan. Gerakan ini dibagi menjadi tiga yaitu cilok (gerakan ujung jari), cerkop (gerakan kedua tangan yang menghimpit dan searah), dan tepok (gerakan tepuk tangan).
0 Komentar