Danau Ranu Kumbolo |
Setelah film populernya 5 cm beberapa waktu yang lalu, Ranu Kumbolo menjadi salah satu tujuan yang ramai dikunjungi oleh banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Keindahan danau ini memang sangat istimewa dan sayang sekali untuk dilewatkan.
Ranu Kumbolo merupakan danau yang berada di Gunung Semeru, Jawa Timur. Berada di ketinggian 2.400 Mdpl, Ranu Kumbolo termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru atau yang lebih dikenal dengan ketinggian TNBTS.
Daya tarik danau Ranu Kumbolo tentu tak bisa diragukan lagi, saking indahnya ranukumbolo hingga dijuluki dengan surganya Gunung Semeru. Saat mengunjungi kesana, pasti Anda ingin berlama-lama menikmati keindahan pemandangannya.
Tak jarang, banyak pendaki yang berkunjung ke Semeru dan tidak menuju puncak hanya untuk menikmati malam di Ranu Kumbolo. Nah disini, kita akan bahas apa saja yang sebenarnya membuat Ranu Kumbolo menjadi sangat eksotis dan fotogenik.
Keindahan Ranu Kumbolo
Cahaya Emas Sunrise Ranu Kumbolo
Source: Archipelagos.id |
Matahari terbit memang menjadi momentum yang sangat sakral di Ranu Kumbolo. Kemunculan menyanyikan fasih dari celah apitan dua bukit di Ranu Kumbolo menjadi hal yang sangat epik. Permukaan danau yang menguap dan memantulkan cahaya membawa kita seakan berada di negeri dongeng.
Baca juga: Keindahan Gunung Bromo: Menyaksikan Sunrise dan Lautan Awan di Penanjakan
Dinginnya suhu pun segera terhapus kompilasi cahaya Matahari mulai menerangi seluruh ditanya Ranu Kumbolo. Dengan ini, Ranu Kumbolo menjadi danau dengan pesona yang tak ada dua nya.
Lanskap Ranu Kumbolo dari Tanjakan Cinta
Source: Instagram.com/prasetyoadi0212 |
Tanjakan cinta merupakan salah satu tanjakan yang sangat ikonik. Berada tepat di atas danau, Tanjakan Cinta menjadi jalur yang harus melewati pendaki untuk melanjutkan pendakian menuju oro-oro ombo. Dari sini, disetujui Ranu Kumbolo sangat indah untuk diabadikan.
Memang, ada mitos yang mengatakan bahwa untuk pendonor jodoh yang naik ke tanjakan cinta tidak boleh menoleh ke belakang. Namun hal ini tergantung pada kepercayaanmu, percaya atau tidak, sebagai pendatang kita harus tetap menghargai hal itu sebagai kearifan lokal.
Bersantai di Tepi Danau
Source: Instagram.com/arriedlo |
Ketenangan menjadi alasan beberapa orang untuk pindah. Tempat untuk mengasingkan diri mencari ketenangan jiwa. Hal ini memang sangat diperlukan, karena manusia memang perlu rehat.
Nah, Ranu Kumbolo juga memiliki beberapa tempat yang sangat nyaman untuk bersantai. Di tepi kiri dan kanan danau, di bawah rindangnya pepohonan menjadi tempat yang sangat cocok untuk mencari ketenangan. Sambil melihat ke Arah danau, desiran suara angin dan permukaan danau bisa membuatmu sangat rileks.
Berkemah di Ranukumbolo
Danau ini menjadi spot favorit para pendaki untuk berkemah dan istirahat. Karena itu, Ranu Kumbolo tak pernah sepi pengunjung. Nah jika kamu memiliki kesempatan untuk berkemah disana, jangan lupa beberapa aturan ini.
Tempat Mendirikan Tenda
Ranu Kumbolo memang menjadi spot camp favorit para pendaki yang mendaki Gunung Semeru. Namun kamu tak bisa membuat tenda sembarangan di sini. Karena dianggap sakral oleh penduduk setempat, maka hanya ada dua tempat yang boleh untuk mendirikan tenda.
Baca juga: Berkemah di Ranukumbolo, Ingat Aturan Ini
Spot pertama adalah di tanah lapang savanna dekat pos 4 turun ke bawah, dan di dekat shelter di balik bukit Ranu Kumbolo.
Dilarang Berenang di Danau
Setelah lelah mendaki, air Ranu Kumbolo tentu sangat menggoda kita untuk berenang atau paling tidak sekadar main air. seperti film pendakian tanah air yaitu 5 CM yang menjadi sorotan. Dalam film tersebut terdapat adegan berenang di danau Ranu Kumbolo.
Hal ini tentu sangat mengecewakan pihak pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).Masyarakat setempat menganggap air di danau Ranu Kumbolo sebagai air suci. Jadi hal-hal yang merusak kesakralan danau sangat dilarang, termasuk berenang.
Batas Mendirikan Tenda
Ranu Kumbolo memang menjadi spot favorit camp para pendaki. Namun hal yang perlu diperhatikan saat mendirikan tenda disini adalah jangan terlalu dekat dengan danau. Bahkan jarak minimal pembuatan tenda adalah sejauh 10 Meter dari tepi danau.
Hal ini bertujuan untuk menjaga kesakralan danau dan tentu menjaganya agar tidak tercemar. Jadi pastikan jarak aman saat kamu berkemah di sana.
Mencuci Peralatan
Selain tenda, aturan yang harus kamu perhatikan selanjutnya adalah ketika mencuci peralatan makan atau apapun. Mencuci di Ranu Kumbolo tak bisa dilakukan dengan sembarangan. Kamu dilarang mencuci langsung ke danau. Sebagai gantinya, kamu harus mengambil air di danau dengan botol lalu membuat lubang yang berjarak minimal 10 Meter.
Hal ini demi menjaga danau agar tidak tercemar. Dan ingat, masyarakat setempat menganggap bahwa danau ini sebagai tempat yang sakral. Jadi bagaimanapun kita harus tetap menghormatinya sebagai kearifan lokal.
Api Unggun
Duduk bercengkrama mengelilingi api unggun dengan teman-teman merupakan hal yang sangat menyenangkan. Tetapi hal itu tak bisa dilakukan di Ranu Kumbolo. Disana, kita dilarang keras untuk membuat perapian.
Hal ini dimaksutkan agar tak terjadi kebakaran hutan karena vegetasi Ranu Kumbolo yang mudah terbakar.
Nah saat berkunjung ke Ranu Kumbolo, kamu harus ingat aturan-aturan ini. Karena sebagai wisatawan, kita harus menghormati kearifan lokal setempat.
Mitos Ranu kumbolo
Namun, dari keindahan dan pesonanya, Ranukumbolo adalah salah satu danau yang diselimuti mitos. Sejarah dan letak geografis bekas daerah kekuasaan Majapahit juga menjadi salah satu sebab Ranukumbolo kerap dikaitkan dengan mitos-mitos yang sudah menjadi kearifan lokal bagi warga Tengger.
Lalu, apa saja mitos yang ada di Ranukumbolo? Berikut jawabannya.
Air Suci Danau
Ranukumbolo memiliki luas sekitar 24 hektar. Penduduk setempat percaya bahwa air di danau tersebut merupakan air suci. Ranukumbolo juga menjadi salah satu tempat ritual adat setempat yang biasa dilakukan oleh warga Tengger.
Baca juga: Ranukumbolo: Danau Tertinggi yang Diselimuti Mitos
Karena dianggap suci, danau Ranukumbolo terus dijaga dari segala bentuk eksploitasi dan pencemaran. Bahkan pihak pengelola juga membuat aturan bagi seluruh pengunjung bahwa dilarang untuk mandi, mencuci, dan buang air kecil di danau. Jika terdapat keperluan seperti mencuci, pendaki harus mengambil air danau dengan sebuah wadah lalu menjauh sekitar 5 meter dari tepi danau.
Hal ini dilakukan untuk menjaga kesucian air danau. Saat berkunjung ke Ranukumbolo, pendaki juga harus tetap menghormati kearifan lokal ini sehingga Ranukumbolo tetap terjaga dari eksploitasi dan pencemaran.
Tanjakan Cinta
Seperti namanya, tanjakan cinta sangat erat hubungannya dengan masalah asmara. Tanjakan cinta menjadi salah satu trek yang sangat iconik di Gunung Semeru. Terletak tepat di sisi barat danau Ranukumbolo, tanjakan ini punya mitos yang dipercaya penduduk setempat.
Siapapun yang menanjak di Tanjakan Cinta sambil memikirkan orang yang ia kasihi, maka cinta tersebut jadi kenyataan. Namun saat menanjak kita dilarang menoleh kebelakang karena akan membatalkan mitos tersebut.
Belum jelas berkembang sejak kapan, namun mitos ini benar-benar menjadi salah satu daya tarik Gunung Semeru. Percaya atau tidak, pengunjung harus tetap menghormati kearifan lokal ini dan tidak menjadikannya sebagai bahan candaan.
Sosok Penunggu Ranukumbolo
Selain memiliki air yang dianggap suci, Ranukumbolo juga dipercaya memiliki sosok penunggu. Sosok ini diyakini sebagai dewi yang mengenakan kebaya berwarna kuning. Dewi tersebut menjelma sebagai ikan mas yang ada di Ranukumbolo. Hal ini menjadi sebab larangan memancing di danau Ranukumbolo.
Selain itu, masyarakat Tengger juga percaya bahwa sosok dewi ini akan muncul pada bulan purnama ditandai dengan uap yang muncul dari danau. Percaya atau tidak, mitos Ranukumbolo ini jadi nilai kearifan lokal bagi masyarakat setempat yang harus dihormati.
Demikian ulasan mengenai danau Ranukumbolo dari Exploring Indonesia. Jika ingin mengunjungi danau ini, pastikan sudah membaca semuanya tentang Ranukumbolo disini.
0 Komentar